Perempuan yang lahir dari pasangan Sucipto dan Sri Purwanti ini, saat ini sedang menekuni bisnis PAYTREN yang bisa mengantarkannya dan membuat dirinya belajar menjadi mahasiswi mandiri.
Paytren ini, kata Naning, dicetuskan idenya oleh Ustad Yusuf Mansur karena beliau melihat pesatnya pertumbuhan bisnis dibidang transaksi ini “Singkat cerita saya kenal PAYTREN dari FB, di mana sering muncul postingan tentang Paytren di hari Senin hingga Minggu dan akhirnya pun saya penasaran. Saya chek ternyata PAYTREN dapat digunakan di hp ANDROID, sedangkan posisi saat itu saya belum punya hp secanggih itu. Gak pikir panjang langsung ada niatan buat kumpulin uang sebagai modal beli HP tersebut,” ungkap mahasiswi yang kini tinggal di Jalan Tlogosari 28B Tembalang, Semarang tersebut.
Saya kerja, kata dia, sebagai mahasiswa pendamping yang lumayan gaji perbulannya, kemudian jualan gorengan, serta mengajar atau les privat anak SD
“Uang itu saya kumpulkan dan alhasil terbelilah HP Android dari jerih payah cari uang plus dibantu orang tua 1/3 dari harga tersebut,” beber pemilik IPK 3,60 tersebut.
“Awalnya saya nggak ada niatan untuk punya HP Android, karena apa saya pikir kalo saya pakai HP tersebut otomatis pengeluaran bertambah untuk beli pulsa internet dan paling paling HP itu hanya untuk sosmed gak jelas alias alay-alayan karena dasarnya saya alay, jadi saya urungkan niat untuk beli,” tukas perempuan yang memilii cita-cita memiliki kantor agensi PAYTREN di Kabupaten Blora tersebut.
Berhubung saya terpancing dengan adanya PAYTREN, lanjut dia, dan akhirnya saya putuskan untuk membeli HP tepat tanggal 19 Mei 2015 dan tepat tanggal 21 Mei 2015 saya mendaftar sebagai Mitra Pebisnis PAYTREN,” beber dara yang memiliki motto hidup berani karena benar takut karena salah tersebut.
“Saya hanya berpikir ketika saya daftar saya mau pake aplikasinya buat jual pulsa dan tiket kereta, karena apa? Di setiap harinya saya memang jualan pulsa dan saya konsumen kereta api, selain itu setiap transaksi di PAYTREN sudah otomatis sedekah jadi saya nggak pikir panjang untuk daftar,” imbuh lulusan SMPN 01 Randublatung Blora 2008-2011 tersebut.
“Awalnya saya tidak tahu kayak apa gimana isi deposit, saya bisa apa, sama sekali gak ngerti. Ternyata setelah saya baca, marketing plan dari PAYTREN merupakan usaha dengan sistem networking atau jaringan ya bias dibilang MLM,” ujar mahasiswi Universitas Diponegoro angkatan 2014 tersebut
Seketika saya saya pikir, kata dia, waduh kudu cari member nih daftarin orang nih. “Itu yang terlintas di awal dan setelah saya konfirmasi memang bener MLM tapi tidak ada target cari member. Jadi bener-bener kita jual itu aplikasi karena memang produk dari PT Veritra Sentosa Internasional adalah aplikasi PAYTREN,” jelas perempuan yang memiliki keahlian merajut, menjahit dan memasak tersebut
Berhubung saya hobi banget dengan FB, lanjut Naning, ya mulai lah saya promosi tetang PAYTREN. Banyak banget tanggapan dari mereka yang bener-bener awam soal PAYTREN, mulai dari pobia MLM, takut ketipu dan masih banyak lainnya.
Alhasil, lanjut Naning, datanglah mereka yang memang tanpa ada paksaan dari saya mau untuk saya bimbing dan berkembang lah mereka. Mulai dari situ, kata dia, saya senang dengan sistem jaringan yang memang bener-bener ngebimbing bukan kejar target seperti MLM lainnya.
Inti dari setiap usaha, kata Naning, adalah ada tekad untuk berwirausaha atau berbisnis, yakin bahwa kita bisa sukses, dan konsisten pada tekad awal kita membangun usaha.
Telp/Wa: 087877977909
PIN: 7C8CEC39
www.joinpaytren.net